Followers

Usha-Usha

Artikel

Template Terbaru

..........Menjadi Suami Penuh Cinta..........

Jadilah Pemuda Sejati Dengan Menggunakan Akal Sihatmu

Orang yang cerdas adalah orang yang sedikit bicaranya tetapi banyak perbuatannya serta kene benar kemampuan akal fikirannya.Dewasa kini lambakan lelaki yang hanya mampu bersuara lantang di hadapan isterinya dan menggunakan keegoannya untuk menunjukan kejantannanya yang tidak bertempat.Padahal semua itu tidak ada sama sekali dalam kontek kepimpinan yakni qawwam sebagaimana pepatah mengatakan "Pemimpin suatu kaum,adalah pelayan mereka".

Kita tidak akan menjadi pemimpin,sebelum melewati perjalanan panjang untuk melayani orang lain.Sebagaimana Nabi Yusuf a.s yang baru mendapat kuasa di bumi setelah melewati beberapa tahun lamanya.Untuk itu,pergunakanlah akal sihat kita untuk menyelesaikan semua permasalahan dimana berlakulah adil,jangan bersikap ego terhadap isteri,jagalah lisan kita dan bersikap optimis.

Amr bin Ash' r.a berkata,"Orang yang cerdas bukanlah orang yang mengetahui kebaikan dari kejelekan.Namun,orang yang cerdas adalah orang yang dapat mengetahui yang paling baik dari dua keburukan.Penyambung silatulrahim bukanlah orang yang meny
ambung silatulrahim terhadap orang yang bersilatulrahim kepadanya.Tetapi,penyambung silatulrahim adalah orang yang menyambungnya terhadap orang yang telah memutuskannya".

Jika Sang Isteri berbuat
baik kepada kita lalu kita membalasnya dengan kebaikan,hal itu tidak dikatakan ihsan (berbuat baik) kerana hakikatnya ihsan ialah berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita.Diantara ciri suami yang menggunakan akalnya secara bijaksana dalam berinteraksi dengan si isteri adalah dengan berupaya mencegah terjadinya permasalahan dan bukan sekadar mencari penyelesaian dari permasalahan yang terjadi bak kata pepatah orang prevention is better than cure.Yang perlu kita lakukan sekarang adalah menempuh jalan yang dapat menghindarkan diri dari timbulnya masalah yang mendatang.

Di dalam kitab
'Uyun Akhbar dikatakan,"Manusia terbahagi kepada tiga golongan,dua golongan teguh dalam menghadapi masalah dan satu lagi golongan lemah":

  1. Pertama:Bila ditimpa masalah,ia tidak terlalu memusingkannya.Ia menghadapinya dengan kecerdasan dan pengetahuannya sehingga dapat terlepas dari musibah yang melanda.
  2. Kedua:Lebih baik dari yang pertama yakni mengerti bahawa akan terjadi suatu masalah,sehingga ia mencegahnya sebelum masalah itu terjadi.
  3. Ketiga:Golongan yang bingung yang tidak mahu menggunakan fikirannya juga tidak menuruti nasihat orang lain.
Untuk itu,jadilah manusia yang pertama atau kalau boleh jadilah yang kedua dalam berinteraksi dengan isteri.Ramalkan suatu masalah,persiapkan diri dan tempuhlah cara untuk mencegahnya sebelum benar-benar terjadi.Dalam kitab Kalilah Wa Dimnah disebutkan," Adab boleh menghilangkan kebingungan dari seorang yang cerdas,Tetapi bagi orang yang bodoh,hal itu kan menambah kebingungan.Sebagaimana cahaya matahari dapat membuat penglihatan seseorang semakin jelas tetapi orang yang rabun senja,hal itu akan membuatnya tidak bisa melihatnya.Kedudukan tidak akan membuat orang yang cerdas menjadi sombong,tetapi sedikit kedudukan membuat sombong orang yang bodoh".

Nurkilanku buat muslimin,
Mohamad Khairil Faiz bin Sapari.

0 Kesan Parut: